Siapa
to yang nggak tau hipertensi atau tekanan darah tinggi?. Tentunya udah pada tau
kan. Tapi pengen coba nambahin pengetahuan temen2 nie tentang hipertensi,
soalnya pas banget dapet buku bagus soal kesehatan. Berikut ulasannya:
A. PENGERTIAN
HIPERTENSI
Adalah keadaan ketika tekanan
darah diarteri meningkat secara kronis diatas batas normal yang ditentukan.
Normalnya <120mmHg untuk tekanan sistolik (tekanan saat jantung memompa
darah) dan < 80 mmHg untuk tekanan
diastolik (tekanan saat jantung relaksasi, darah kembali ke jantung).
Kenapa disebut SILLENT KILLER?
Karena sering kali penderita
hipertensi tidak menyadarinya dan tiba-tiba menyebabkan kematian.
B. KLASIFIKASI
HIPERTENSI
Klasifikasi
|
Sistolik
(mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
Normal
|
<
120
|
<
80
|
Prehipertensi
|
120-139
|
80-89
|
Hipertensi:
Tingkat 1
Tingkat 2
|
||
140-159
|
90-99
|
|
> 160
|
>
100
|
(Berdasar klasifikasi JNC 7 2003, untuk usia
> 18 tahun)
Tekanan darah >140/90 mmHg dapat merusak organ-organ
vital tubuh, baik secara perlahan-lahan maupun secara akut. Maka untuk menjaga
organ tubuh,pengontrolan tekanan darah mutlak dilakukan. Membiarkan tekanan
darah tinggi tidak terkontrol dapat menurunkan harapan hidup seseorang.
C. BAHAYA
HIPERTENSI
1. Jantung
dan Pembuluh Darah
Hipertensi dapat mengakibatkan
kerusakan dinding pembuluh darah arteri bagian dalam yang memicu terjadinya
aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan dinding arteri yang diakibatkan oleh
timbunan lemak,kolesterol dan substansi lainnya yang bertambah seiring pertambahan
usia). Bila aterosklerosis menyumbat pembuluh darah koroner yang memberi makan
jantung, akan terjadi serangan jantung koroner yang sering berakhir dengan
kematian.
2. Otak
Pembuluh darah di otak
mempunyai dinding yang lebih tipis dibandingkan pembuluh darah dalam tubuh.
Jika tekanan darah terus tinggi dapat terjadi aneurisma (penggelembungan
pembuluh darah) di otak, yang setiap saat dapat pecah akibat tekanan darah
tinggi dan menyebabkan stroke perdarahan otak. Aterosklerosis pada pembuluh
darah otak juga menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rapuh. Tekanan darah
yang sangat tinggi dapat menyebabkan pecahnya dinding pembuluh darah sehingga
menyebabkan stroke.
3. Ginjal
Tekanan darah yang tinggi dalam
jangka lama dapat ,merusak ginjal sehingga memerlukan hemodialisa (cuci darah)
seumur hidup.
4. Mata
Dapat terjadi retinopati hipertensif yang
menyebabkan kebutaan.
D. PENYEBAB
HIPERTENSI
Penyebab menurut jenis hipertensi:
1. Hipertensi
Primer/Esensial (mencakup 90-95% penderita): penyebabnya belum diketahui secara
pasti.
2. Hipertensi
Sekunder: disebabkan oleh penyakit atau gangguan lain, misalnya gangguan kelenjar
adrenal (anak ginjal), kelainan hormon, pemakaian obat tertentu (seperti
Estrogen, obat-obatan steroid, dll).
E. FAKTOR
RISIKO HIPERTENSI
1. Genetik
Hipertensi dapat diturunkan
kepada generasinya, jadi apabila orang tua ada yang menderita hipertensi maka
anaknya akan berisiko tinggi hipertensi.
2. Obesitas
Pertambahan berat badan akan
menambah pula beban tubuh untuk membagi aliran darah dan makanan. Akibatnya
jantung harus memompa lebih keras dan tekanan darah ditingkatkan agar aliran
darah dapat menjangkau seluruh tubuh. Apabila penambahan berat badan terjadi
terus menerus maka lama kelamaan tekanan darah akan meningkat.
3. Usia
Pertambahan usia membuat
elastisitas pembuluh darah berkurang dan memicu aterosklerosis, yang akan
menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
4. Kurang
aktivitas fisik
Kurang gerak atau olahraga
cenderung meningkatkan risiko aterosklerosis yang akan menyempitkan pembuluh
darah sehingga tekanan darah meningkat.
5. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan
penyempitan pembuluh darah.
Karbon monoksida dalam asap rokok menyebabkan
darah mengikat oksigen lebih sedikit sehingga jantung perlu memompa darah lebih
kuat, hal ini menyebabkan tekanan darah akan meningkat.
6. Minum
alkohol
Minum alkohol secara berlebihan akan merusak
dinding bagian dalam pembuluh darah,mempercepat aterosklerosis.
7. Pola
makan
Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium
/sodium) dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang bisa meningkatkan tekanan
darah.
Makan terlalu banyak kalori, lemak jenuh atau
lemak trans dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis.
8. Stres
Stres akan meningkatkan hormon adrenalin yang
memacu pompa jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
Stres kronis akan meningkatkan hormon kortisol
dalam darah yang bersifat menahan cairan tubuh sehingga tekanan darah akan
meningkat.
F. PENGOBATAN
HIPERTENSI
1. Perubahan
gaya hidup
Cara ini dapat menurunkan tekanan darah
khususnya untuk tekanan darah >130/80mmHg, yang memiliki risiko
penyakit kardiovaskuler yang rendah.
Langkah sederhana yang bisa dilakukan antara
lain:
a. Mengonsumsi
makan sehat, rendah lemak dan seimbang. Misalnya; nasi merah, buah serta sayur.
b. Mengurangi
konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh perhari.
c. Aktif
berolahraga
d. Menurunkan
berat badan
e. Berhenti
merokok
f.
Menghindari/mengurangi konsumsi minuman
beralkohol
g. Mengurangi
konsumsi minuman kaya kafein, seperti: kopi atau cola
h. Melakukan
terapi relaksasi, misalnya; yoga atau meditasi
2. Konsumsi
obat anti hipertensi
Dalam beberapa kasus hipertensi pasien
kadang perlu mengonsumsi obat-obatan seumur hidup, namun jika sudah terkendali
diperbolehkan untuk menghentikan pengobatan. Pengobatan diperlukan apabila
tekanan darah mencapai 140/90 mmHg.
Beberapa jenis obat yang umumnya diberikan,
antara lain:
a. Angiotensin-converting enzyme (ACE
inhibitor)
b. Calcium channel blockers
c. Diuretik
d. Beta-blockers
e. Alpha-blockers
3. Perawatan
Perawatan harus dilakukan apabila tekanan darah >160/100
mmHg
Referansi:
Lisman, Djony.
2014. Don’t Worry be Healthy.
Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar