Rabu, 23 Maret 2016

#SILENT KILLER# (HIPERTENSI)


Siapa to yang nggak tau hipertensi atau tekanan darah tinggi?. Tentunya udah pada tau kan. Tapi pengen coba nambahin pengetahuan temen2 nie tentang hipertensi, soalnya pas banget dapet buku bagus soal kesehatan. Berikut ulasannya:
A.      PENGERTIAN HIPERTENSI
Adalah keadaan ketika tekanan darah diarteri meningkat secara kronis diatas batas normal yang ditentukan. Normalnya <120mmHg untuk tekanan sistolik (tekanan saat jantung memompa darah)  dan < 80 mmHg untuk tekanan diastolik (tekanan saat jantung relaksasi, darah kembali ke jantung).
Kenapa disebut SILLENT KILLER?
Karena sering kali penderita hipertensi tidak menyadarinya dan tiba-tiba menyebabkan kematian.
B.      KLASIFIKASI HIPERTENSI
Klasifikasi
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
< 120
< 80
Prehipertensi
120-139
80-89
Hipertensi:
Tingkat 1
Tingkat 2


140-159
90-99
> 160
> 100
(Berdasar klasifikasi JNC 7 2003, untuk usia > 18 tahun)
Tekanan darah  >140/90 mmHg dapat merusak organ-organ vital tubuh, baik secara perlahan-lahan maupun secara akut. Maka untuk menjaga organ tubuh,pengontrolan tekanan darah mutlak dilakukan. Membiarkan tekanan darah tinggi tidak terkontrol dapat menurunkan harapan hidup seseorang.
C.      BAHAYA HIPERTENSI

1.      Jantung dan Pembuluh Darah
Hipertensi dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah arteri bagian dalam yang memicu terjadinya aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan dinding arteri yang diakibatkan oleh timbunan lemak,kolesterol dan substansi lainnya yang bertambah seiring pertambahan usia). Bila aterosklerosis menyumbat pembuluh darah koroner yang memberi makan jantung, akan terjadi serangan jantung koroner yang sering berakhir dengan kematian.
2.      Otak
Pembuluh darah di otak mempunyai dinding yang lebih tipis dibandingkan pembuluh darah dalam tubuh. Jika tekanan darah terus tinggi dapat terjadi aneurisma (penggelembungan pembuluh darah) di otak, yang setiap saat dapat pecah akibat tekanan darah tinggi dan menyebabkan stroke perdarahan otak. Aterosklerosis pada pembuluh darah otak juga menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rapuh. Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan pecahnya dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke.
3.      Ginjal
Tekanan darah yang tinggi dalam jangka lama dapat ,merusak ginjal sehingga memerlukan hemodialisa (cuci darah) seumur hidup.
4.      Mata
Dapat terjadi retinopati hipertensif yang menyebabkan kebutaan.
D.     PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab menurut jenis hipertensi:
1.      Hipertensi Primer/Esensial (mencakup 90-95% penderita): penyebabnya belum diketahui secara pasti.
2.      Hipertensi Sekunder: disebabkan oleh penyakit atau gangguan lain, misalnya gangguan kelenjar adrenal (anak ginjal), kelainan hormon, pemakaian obat tertentu (seperti Estrogen, obat-obatan steroid, dll).
E.       FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
1.      Genetik
Hipertensi dapat diturunkan kepada generasinya, jadi apabila orang tua ada yang menderita hipertensi maka anaknya akan berisiko tinggi hipertensi.
2.      Obesitas
Pertambahan berat badan akan menambah pula beban tubuh untuk membagi aliran darah dan makanan. Akibatnya jantung harus memompa lebih keras dan tekanan darah ditingkatkan agar aliran darah dapat menjangkau seluruh tubuh. Apabila penambahan berat badan terjadi terus menerus maka lama kelamaan tekanan darah akan meningkat.
3.      Usia
Pertambahan usia membuat elastisitas pembuluh darah berkurang dan memicu aterosklerosis, yang akan menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
4.      Kurang aktivitas fisik
Kurang gerak atau olahraga cenderung meningkatkan risiko aterosklerosis yang akan menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.
5.      Merokok
Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Karbon monoksida dalam asap rokok menyebabkan darah mengikat oksigen lebih sedikit sehingga jantung perlu memompa darah lebih kuat, hal ini menyebabkan tekanan darah akan meningkat.
6.      Minum alkohol
Minum alkohol secara berlebihan akan merusak dinding bagian dalam pembuluh darah,mempercepat aterosklerosis.
7.      Pola makan
Terlalu banyak mengonsumsi garam (natrium /sodium) dapat menyebabkan tubuh menahan cairan yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Makan terlalu banyak kalori, lemak jenuh atau lemak trans dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis.
8.      Stres
Stres akan meningkatkan hormon adrenalin yang memacu pompa jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
Stres kronis akan meningkatkan hormon kortisol dalam darah yang bersifat menahan cairan tubuh sehingga tekanan darah akan meningkat.
F.       PENGOBATAN HIPERTENSI
1.      Perubahan gaya hidup
Cara ini dapat menurunkan tekanan darah khususnya untuk tekanan darah >130/80mmHg, yang memiliki risiko penyakit kardiovaskuler yang rendah.
Langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:
a.       Mengonsumsi makan sehat, rendah lemak dan seimbang. Misalnya; nasi merah, buah serta sayur.
b.       Mengurangi konsumsi garam hingga kurang dari satu sendok teh perhari.
c.       Aktif berolahraga
d.       Menurunkan berat badan
e.       Berhenti merokok
f.        Menghindari/mengurangi konsumsi minuman beralkohol
g.       Mengurangi konsumsi minuman kaya kafein, seperti: kopi atau cola
h.      Melakukan terapi relaksasi, misalnya; yoga atau meditasi
2.      Konsumsi obat anti hipertensi
Dalam beberapa kasus hipertensi pasien kadang perlu mengonsumsi obat-obatan seumur hidup, namun jika sudah terkendali diperbolehkan untuk menghentikan pengobatan. Pengobatan diperlukan apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg.
Beberapa jenis obat yang umumnya diberikan, antara lain:
a.       Angiotensin-converting enzyme (ACE inhibitor)
b.       Calcium channel blockers
c.       Diuretik
d.       Beta-blockers
e.       Alpha-blockers
3.      Perawatan
Perawatan harus dilakukan apabila tekanan darah >160/100 mmHg
Seperti itulah ulasan tentang hipertensi yang saya pernah baca, semoga bermanfaat.
Referansi:

Lisman, Djony. 2014. Don’t Worry be Healthy. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar